Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

Warm Sunlight

 
Posted by Picasa
CAHAYA
Cahaya mentari menghangatkan jiwa
Jiwa yang tegar dari segala cobaan
Jiwa yang keras bagai sebuah karang
Yang tak kan hancur karna cobaan
Selalu mencoba bangkit walau itu sulit
Tak kenal lelah
Tak kenal menyerah
Selalu berjuang demi bumi pertiwi
Caci-maki hanyalah debu tak berarti
Lemparan amarah sudah makanan setiap hari
Tak akan berhenti hingga ajal menjemput nanti
Walau badan mulai lumpuh tak bergerak

Tak akan memadamkan kobaran api semangat ini

Shack Rice

 
Posted by Picasa
Ada hal-hal yang bisa kita kendalikan, dan ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. "HASIL" adalah hal yang diluar kuasa kita, tapi "USAHA" adalah hal yang sangat bisa kita kendalikan.

-Brian Tracy

Light Solitude

 
Posted by Picasa

KESENDIRIAN
Luka ini seakan membekas untuk selamanya di hati
Rasa bersalah yang tak akan pernah terobati
Raga yang tak snggup lagi menopang semua dosa ini
Jiwa yang tak mampu lagi melihat keindahan dunia

Aku disini terdiam dalam sepi
Terpaku pada sesuatu hal yang tak pasti
Segala upaya telah aku lakukan
Tapi apadaya, semua itu hanya sia-sia

Berharap semua akan kembali
Namun tuhan telah berkata lain
Segala pengorbanan yang telah dilakukan

Kini hanya menjadi sampah yang tak berarti

Hill Dream

 
Posted by Picasa
Kebanggaan terbesar kita bukan karena tidak pernah gagal, tetapi kemauan kita untuk bangkit setiap kali kita gagal.

-Ralph Waldo Emerson

Cascade

 
Posted by Picasa
Belum pernah sebelumnya kita mempunyai waktu yang begitu sedikit untuk melakukan hal yang begitu banyak.

-Franklin D. Roosevelt

Small Dragonfly

 
Posted by Picasa

"Butuh waktu untuk membangun sebuah usaha. Butuh waktu untuk membangun sebuah kehidupan. Dan butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang. Maka, berilah diri Anda, perusahaan Anda, dan keluarga Anda waktu yang mereka butuhkan dan patut mereka dapatkan."

-Jim Rohn

Threads of Life

 
Posted by Picasa
Diri kita menunjukkan apa yang sering kali kita lakukan. Jadi, kebaikan bukanlah sebuah tindakan, melainkan kebiasaan.

-Aristoteles

Fond Memories

 
Posted by Picasa
Namaku Ajeng Kusuma Dewi, aku biasa dipanggil Ajeng oleh keluarga dan sahabatku. Aku adalah seorang siswi disalah satu SMA Negeri di kota Surakarta. Ayahku adalah seorang manajer dipusat perbelanjaan terkenal di kota Surakarta dan ibuku adalah seorang pegawai di salah satu Bank ternama di kota Surakarta. Aku adalah anak satu –satunya dikeluarga. Oleh karena itu , kedua orang tuaku sangat memperhatikan aku. Walaupun aku tidak dimanja , tetapi perhatian yang mereka padaku lebih dari cukup. Aku sangat bersyukur karena mempunyai orang tua seperti mereka. Walaupun kedua orang tuaku sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. aku tetap senang karena mereka -hampir setiap detik- selalu meneleponku , memastikan bahwa anak kesayangan mereka baik-baik saja. Tapi walaupun begitu , terkadang aku kesepian juga. Walaupun banyak Teman yang menemaniku , sepertinya tetap saja hidup ini hampa.

*****Seperti biasa, pagi itu pak bayu (supir pribadiku) sudah menungguku di depan rumah. Sudah hampir 10 tahun pak bayu selalu setia mengantarkanku kemana pun tempat yang aku inginkan, pak bayu selalu sabar dalam menanggapi sifatku yang terkadang masih terlalu kekanak-kanakan. “oh ya pak . . . . hari ini aku anterin ke toko aksesoris ya, aku mau beli kalung di sana” pintaku kepada pak bayu. Dengan nada yang sabar pak bayu menjawab “ bukannya eneng hari ini ada les tari”. Sebentar saja pak, mau ya…” pintaku memaksa. “iya neng” jawab pak bayu sambil membukakan pintu mobil untukku.
Tidak ada yang spesial dihari itu, masih sama dengan hari-hari yang sebelumnya, mendengar pelajaran dari guru, bercerita sendri di kelas dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Ajeng terus menerus melihat kearah jam mungil berwarna merah jambu yang berada di tangan kanannya “ tinggal 5 menit lagi” gumamnya. Bel istirahat mulai terdengar merdu ditelinganya yang menandakan dia bisa bergerak bebas dan keluar dari kelas yang menurutnya adalah sebuah ruangan pengekang yang tak bisa mengekpresikan apa yang dia mau. Ajeng merupakan salah satu anak yang cerdas di kelasnya tapi meskipun dia cerdas, dia hanya mau memperhatikan mata pelajarang yang menurutnya menarik saja, apabila dianggap membosankan pelajaran itu dia tidak akan memperhatikannya sama sekali, tapi untungnya dia selalu mendapatkan peringkat lima besar di kelasnya, dan dia juga seorang penari yang cukup berbakat. Ajeng pernah mendapatkan juara 1 lomba tari tradisional tingkat propinsi, dan masih banyak lagi peringkat yang dia dapatkan.
“ayo Nta kita ke kantin” ajak Ajeng kepada Sinta sahabat karibnya, Ajeng sudah berteman dengan Sinta sejak dia duduk di kelas satu SMA. Sinta adalah anak yang ceroboh dan suka bercanda, walaupun begitu Sinta adalah sahabat sejati bagi Ajeng, dia selalu menemani dan menghibur Ajeng disaat kesepian. “bentar Jeng aku mau nulis tugas dari pak Hendra tadi, kamu ke kantin aja dulu nanti aku nyusul”. Dengan agak kecewa Ajeng pergi meninggalkan Sinta yang masih sibuk mengerjakan tugasnya. “Ajeng” sapa seorang laki-laki yang sebaya dengannya. “ ada apa Fi?” jawab Ajeng kepada Arfian. “Kamu mau ke kantin? Bareng ya…” dengan nada agak sedikit malu Ajeng menjawab “ iya boleh”. Arfian adalah laki-laki yang sudah lama ajeng kagumi. Arfian adalah ketua OSIS di sekolahnya sekaligus teman di sanggar tari yang Ajeng ikuti, tapi sampai sekarang Ajeng belum berani menyatakan CINTA kepada Arfian. Dia masih terlalu GR (Gede Rasa) kalau harus duluan yang menyatakan cinta, karna menurutnya yang harus menyatakan cinta terlebih dahulu adalah seorang laki-laki bukan perempuan.
*****waktu sudah menunjukkan pukul 14.30. “saatnya pulang” guma Ajeng. “Jeng nanti malam ada acara gak? Kita ke mall papi lu yuk, aku pengen belanja disana” ajak Sinta sambil agak memaksa. “ jam berapa?” jawab Ajeng dengan agak terpaksa karna harus menuruti sahabat karibnya ini.“Jam 7 aku jemput ya Jeng…”. “iya Nta” dengan nada yang masih agak terpaksa. Seperti biasa pak bayu selalu setia menunggu Ajeng di depan pintu gerbang. “ayo pak kita ke toko aksesoris dulu setelah itu baru ke sanggar” pintanya kepada pak Bayu. “ Siap neng” jawab pak bayu dengan nada yang tegas seperti seorang prajurit yang akan menerima perintah dari komandannya. “ ih pak Bayu gitu jawabnya, kayak orang mau perang aja” sambil ketawa melihat tingkah laku pak Bayu yang seakan membukakan pintu untuk seorang Putri raja. “ sekali-sekali kan ngak apa-apa neg, biar kayak supir professional gitu” jawab pak Bayu dengan gayanya yang masih seperti seorang tentara. “ayo pak cepat sudah jam segini”

*****malam iu pun Sinta menjemput Ajeng tepet pukul 7 ”ayo Jeng cepetan keluar, aku udah di depan gerbang ni” SMS Sinta yang dikirimkan kepada Ajeng. Tak menunggu beberpa lama Ajeng keluar dengan menggunakan baju ungu dan celana jin, tas selempang, topi berwarna coklat, kacamata dan tak lupa jem mungil yang berwarna pink, yang slalu melekat di pergelengan tangannya. “kebiasaan lu, tiap kita mau maen ke mall papi lu basti pakek baju kayak gitu, kayak mau jadi mata-mata aja” gerutu Sinta. “ la mau gimana lagi kan papi ku ngiranya aku lagi belajar dirumah, dah jangan protes kita langsung kesana aja” jawab Ajeng yang agak kesal ditanya seperti itu oleh Sinta.dengan mengendarai mobil jazz milik Sinta tak membutuhkan waktu yang lama untuk menuju mall yang dimaksut, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. “akhirnya sampai juga, hari ini aku mau belanja sepuasnya Jeng” celoteh Sinta. “ ya . . .ya. . .ya. . . terserah kamu lah Nta, aku Cuma nganterin doank, jangan lupa ntar traktir aku makanan di lantai tiga” ucap sinta ketika mendengar celotehan si Sinta. “yaelah . . . . papi lu kan yang punya mall ini, ngapain gak minta langsung aja ke papi lu” ejek Sinta. “biarin kan elu yang ngajak gua” jawab Ajeng. Tak disangka-sangka ketika Ajeng dan Sinta tengah asik berkeliling mall, Dia bertemu dengan Fian. “eh Fian . . . . kesini sama siapa” sapa Sinta memulai pembicaraan. “ tadi sih sama adikku, tapi gak tau sekarang dia ada dimana”, jawab Fian. mereka bertiga pun akhirnya menuju ke lantai tiga mall tersebut untuk membeli makanan. Tak disangka-sangka ternyata selama ini Fian memiliki rasa suka terhadap Ajeng dan pada kesempatan kali ini Fian ingin mengutarakan perasaannya kepada Ajeng. “Jeng . . . . bisa bicara sebentar?” Tanya Fian. “ya langsung aja ngomong” jawab Sinta. “aku malu ada Sinta disini” jawab Fian dengan nada malu-malu. Tanpa disuruh ketida nama Sinta disebut, Sinta menyadari apa yang ingin diutarakan oleh Fian sekarang ini, jadi dia segera minta ijin untuk pergi ketoilet. “eh aku pergi ke toilet dulu ya, perutku dah sakit banget ni” celoteh Sinta. “iya Nta, jangan lama-lama ya . . . “ jawab Ajeng. Tanpa disuruh lagi Fian segera memulai pembicaraan “Jeng, sebenarnya aq sudah merhatiin kamu dari dulu . . . . aku udah suka ama kamu ketika dulu kamu nari diacara perpisahan kakak kelas kita, jeng kamu mau gak jadi pacarku?”. Tanpa berfikir panjang ajeng seketika itu mengangguk tanda mengiyakan. “jadi kamu mau? Hari ini resmi kita jadian?” Tanya Fian sekali lagi. “iya Fi . . . sebenarnya aku juga udak kagum ma kamu sejak dulu, tapi aku malu untuk ngungkapin perasaanku” jawab Sinta. tak disangka hari itu menjadi hari yang paling bahagia bagi hidup Arfian dengan Sinta.

*****Berselang satu bulan setelah Fian dengan Sinta menjalin kasih. “Fin anti kamu mau lihat perlombaan tari ku di Balaikota gak?” tanya Sinta. “ pasti mau dong, apa sih yang enggak buat kamu” jawab Fian dengan nada manja. “ciye . . . ciye . . . pasangan baru nih, jadi ngiri aku” goda Sinta. “apaan sih Nta, bikin malu aja, ntar kamu juga ikut liat perlombaanku ya . . . “ jawab Ajeng. “siap bos aku past dateng” ucap Sinta. siang itu Ajeng dang Sinta sudah berada di balai kota, tapi belum Nampak Fian disitu, Ajeng mulai kawatir karna Fian belum datang, dia mencoba menelfon rumah tapi kata pembantunya Fian sudah berangkat, mencoba untuk menelfon HP Fian tetapi nomornya tidak aktif. Akhirnya giliran Ajeng untuk tampil, tetapi Fian belum datang juga, Ajeng semakin kawatir. Setelah selesai pentas Ajeng ditelfon oleh keluarga Fian. “halo Ajeng . . . ini ante ibunya Fian, bisa kerumah sakit sekarang? Fian tadi mengalami kecelakaan, dia menyuruh tante untuk menelfon kamu” dengan nada terisak. Tanpa disuruh lagi Sinta segera menuju rumah sakit tempat Fian dirawat, Ajeng suda tidak memperdulikan perlombaan yang dia ikuti. “Fian . . . “ seketika itu Ajeng menagis di ruangan Fian di rawat. Ternyata Ajeng sudah terlambat, Fian mengalami pendarahan hebar di otaknya sehingga nyawanya tak dapat tertolong lagi. “sudah Jeng . . . di iklaskan, biar Fian bisa tenang disana” hibur Sinta. “ tapi Nta . . .” jawab ajeng yang masih menangi. Sinta memeluk ajeng, dia tidak tau harus berkata apa lagi untuk menghibur temannya, Sinta juga merasa sedih karna kehilangan serang teman.

*****Seminggu setelah kematian Fian, Sinta sekarang menjadi lebih pendiam dan sering melamun. Sebagai sahabatnya Sinta selalu untuk mencoba menghibur Ajeng. Siang itu Sinta mengajak Ajeng untuk bermain di taman kota, dia ingin mengenalkan sepupunya dari bali yang sedang berlibur ke Surakarta. “Jeng ini sodaraku dari Bali yang aku ceritakan tadi siang” ucap Sinta memulai pembicaraan. “kamu yang namanya ajeng, kenalkan nama ku Kenar, aku asli Bandung tapi ayah mengajak kami semua pindah ke Bali, ternyata kamu lebih cantik dari apa yang aku bayangkan” ucap Kenar. Ajeng tidak terlalu merespon karena dia masih terpukul dengan kejadian seminggi yang lalu. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Sinta, Sinta berencana menjodohkan Ajeng dengan Kenar. Karena dengan sifat kenar yang mudah bergaul dan pandai, dapat merubah kesedihan Ajeng menjadi kebahagiaan. Satu minggu berlalu Ajeng mulai mau berdamai dengan perasaannya, Sinta dan Kenar selalu mencoba menghiburnya. “hari ini cerah, yuk kita pergi ke mall?” ajak Kenar. Sinta dan Ajeng mengangguk mengiyakan. Sampailah mereka bertiga ke mall yang dituju, mereka langsung menuju ke lantai tiga untuk membeli makanan. “Jeng aku pengen bicara” ucap Kenar. Aku memang tak sebaik dan setampan Fian, tapi stu yang aku tau, aku menyukai kamu sama besarnya dengan Fian, di sini ditempat kita duduk adalah tempat dimana Fian menembak kamu, aku sungguh ingin bisa mengenal kamu lebih dekat lagi, dan bisa membuat kamu bahagia, tidak terpuruk dalam kesedihan, Ajeng Kusuma Dewi maukah kamu menjadi Kekasihku?”. Ajeng terkejut dengan perkataan Kenar. Dia juga baru sadar kalau tempat yang dia duduki adalah tempat dimana Ajeng jadian dengan Fian. Ajeng seketika itu menangis, atara menagis senang bercampur dengan bimbang. “ aku tidak bisa menjawabnya sekarang, aku masih terlalu bingung dengan semua hal yang terjadi, tolong beri aku waktu beberapa hari” jawab Ajeng. Setelah kejadian itu Ajeng seperti ditelan bumi, Dia menghilang entah kemana, kata pembantunya, Ajeng sedang menenangkan diri. Ajeng berpesan untuk tidak memberitahukan keberadaan Ajeng sekarang. Satu minggu sudah Ajeng menghilang. Sinta dan Kenar setiap hari selalu pergi kerumah Ajeng untuk menanyakan hal yang sama “dimana Ajeng sekarang Bik?” karena merasa kasihan dengan Kenar dan Sinta, akhirnya mereka berdua di beri tahu keberadaan Ajeng sekarng ini. Ajeng sekarang berada di sanggar tari Jogja dia ingin menenangkan diri sambil mencoba melatik tarian-tarian khas jogja. Tanpa piker panjang Sinta dan Kenar menuju sanggar tari tersebut, tetapi ketika disana ternyata Ajeng sudah tidak ada, kata salah satu pengurus, ajeng sekarang tinggal bersama dengan pamannya, tapi pengurus sanggar tidak tau alamat pamannya Ajeng. Kenar dan Sinta merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan Ajeng, Kenar merasa bersalah karena setelah kejadian itu Ajeng sekarang menghilang. “Udah lah Ken, kalo jodoh nanto pasti ketemu, tenang aja, eh  . . . iya, mumpung kita di jogja ayo belanja ke Malioboro” ajak Sinta. Kenar pun mengangguk, malioboro sore itu sangat ramai, banyak sekali wisatawan lokal dan wisatawan asing. Ketika Sinta dan Kenar tengah asik berbelanja, mereka tak senganga menyenggol seorang wanita, tak disangka-sangka wanita itu adalah Ajeng. “Ajeng!!!” teriak Sinta karena senag “kamu kemana aja? Aku sama Kenar selama ini nyariin kamu, apa kamu gak kangen ama kita-kita? Kamu tega jeng ninggalin kita begitu aja”. “maaf  Sin, Ken . . . bukan maksutku ninggali kalian begitu aja, setelah kejadian Kenar Nembak aku, aku ingin nenangin diri dulu, ingi sejenak melupakan masa-masa kelam itu, tetapi ketika sadar aku sudah bisa berdamai dengan diriku, aku menjadi terlalu sibuk dengan kegiatan Tariku disini, Maafin aku ya?” ucap Ajeng. “jeng maafin aku juga ya, yang tiba-tiba nembak kamu begitu aja tanpa ngerti’n perasaan kamu, aku tulus mencintai kamu jeng jadi aku pengen bisa buat kamu bahagia” uacap Kenar. “aku juga mulai suka sama kamu ken tapi aku belum bisa jawab karena masih ada Fian di hatiku ini, aku mnta maaf yang sebesar-besarnya. Jawab Ajeng. “ tak apa Jeng . . .yang penting aku bias ketemu kamu itu dah cukup” ucap Kenar. “aku dicuekin lagi, tiap kalian ngomong aku gak pernah dianggep huft” protes Sinta. Ajeng dan Kenar tertawa melihat Sufat Sinta yang seperti anak kecil. Akhinya Ajeng bisa kembali bersekolah dan tak disangka Kenar pindah kesekolaha yang sama dengan Sinta dan Ajeng. Kini persahabatan mereka semakin akrab dan mungkin akan bertahan untuk selamanya. 

Fort Vastenburg

 
Posted by Picasa
Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta. Benteng ini dibangun tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Sebagai bagian dari pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta, benteng ini dibangun, sekaligus sebagai pusat garnisun. Di seberangnya terletak kediaman gubernur Belanda (sekarang kantor Balaikota Surakarta) di kawasan Gladak.
Bentuk tembok benteng berupa bujur sangkar yang ujung-ujungnya terdapat penonjolan ruang yang disebut seleka (bastion). Di sekeliling tembok benteng terdapat parit yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan dan belakang. Bangunan terdiri dari beberapa barak yang terpisah dengan fungsi masing-masing dalam militer. Di tengahnya terdapat lahan terbuka untuk persiapan pasukan atau apel bendera.
Setelah kemerdekaan, benteng ini digunakan sebagai markas TNI untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada masa 1970-1980-an bangunan ini digunakan sebagai tempat pelatihan keprajuritan dan pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakartadan sekitarnya.
Namun sayang, kondisi benteng saat ini dipenuhi semak belukar yang menutupi kemegahannya. Kabar gembiranya, benteng ini akan segera direstorasi.

Key Dreams

 
Posted by Picasa
Kebanggaan terbesar kita bukan karena tidak pernah gagal, tetapi kemauan kita untuk bangkit setiap kali kita gagal.

Ralph Waldo Emerson

Fashion Style

 
Posted by Picasa
Fotografi kini mulai menjadi lifestyle bagi masyarakat Indonesia. Tak lengkap rasanya bila pergi ke suatu tempat apalagi ke tempat-tempat yang  indah tanpa membawa kamera SLR. Rasanya, kamera handphone ataupun kamera digital tidak cukup untuk mengabadikan moment-moment penting yang terjadi.
Fotografi selain telah berubah menjadi lifestyle, kini menjadi sebagai hobi yang menghasilkan. Pasalnya, banyak teman saya yang memang menyukai dunia fotografi kini menyalurkan hobinya dengan bekerja sebagai fotografer freelance.
Jika kita tekun untuk mengasah kemampuan, rasa dan kepekaan, kita bisa menjadifotografer handal seperti Darwis Triadi yaitu sosok yang kita kenal sebagai seorang ahli fotografer glamor dan fashion senior Indonesia.
Semakin berkembangnya minat fotografi dikalangan masyarakat, semakin banyak pula komunitas-komunitas pecinta fotografi yang bermunculan. Kita bisa ikut bergabunguntuk menambah pengetahuan mengenai fotografi dan juga menambah teman yang sama-sama mencintai dunia fotografi. Dikomunitas tersebut, kita dapat saling bertukarpikiran dan sharing ilmu dan pengalaman. Biasanya banyak kegiatan menyenangkanyang dilakukan dalam komunitas fotografi, misalnya saja hunting foto bersamaditempat-tempat yang menarik. Kegiatan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi kita yang tertarik pada dunia fotografi.

Tips Fotografi Potret

 
Posted by Picasa
Potret atau Fotografi Potret merupakan seni fotografi yang menarik. Karena pada fotografi potret akan menampilkan obyek manusia, baik secara individual maupun kelompok, yang menonjolkan unsur kepribadian obyek foto tersebut. Yang termasuk foto potret adalah foto orang yang dicintai, foto teman-teman maupun anggota keluarga. Sebuah foto potret akan menampilkan orang dalam bentuk seluruh badan, atau separuh badan (pinggang ke kepala), atau close up yaitu wajah dan bahu saja atau bahkan kepala saja.
Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan perencanaan yang baik. Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda bisa membuat foto potret sendiri.
Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.
  • Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?

    Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.
    Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.
  • Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?

    Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.
  • Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?

    Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama.
    Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang.
    Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai.
  • Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdooratau di luar ruangan?

    Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.
  • Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?

    Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor
    Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar belakang.
  • Lensa apa yang cocok untuk foto potret?

    Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
  • Bagaimana komposisi foto yang tepat?

    Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang Anda foto.
    Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
  • Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?

    Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih ramping.
    Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.
  • Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?

    Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi. Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang lainnya.
  • Bagaimana dengan pencahayaan?

    Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.
    Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.
    Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitzkamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.

Glass Grass

 
Posted by Picasa
Dalam cerita : MENGAPA IBU TEGA?
“Pak mengapa sih bapak tidak mau menikah dengan mbak Tun?”Tanya Eko kepada Isnanto ayahnya.
“Ada apa Ko memangnya?”Isnanto menjawab pertanyaan anaknya dengan pertanyaan pula.
“Ndak apa apa pak,Eko iklas kok kalau bapak menikah lagi,apalagi kita sudah mengenal mbak siapa mbak Tun.”Jawab eko sambil memperhatikan ayahnya yang tampak menghela nafas.
“Sudahlah Ko,kamu tidak usah mikir bapak,kamu sekolah saja yang pinter dan jangan lupa tetap pergi ke mushola.”Ayahnya kemudian meninggalkannya sendiri di ruang tamu.
“Hemm,bapak.”Ia bergumam sendiri sambil menyelami perasaan ayahnya.
“Apa yang dirasakan bapak?Kesedihan atas kegagalan atau karena penghianatan?”berkecamuk dalam pikiran Eko.
Eko kecil dulu waktu lahir tidak ditunggui Isnanto ayahnya,karena Isnanto sedang merantau jadi Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia.
Ketika ia berusia dua tahun ayahnya pulang dan menetap di rumah.
Setahun kemudian ibunya juga meninggalkannya untuk pergi menjadi Tenaga Kerja Wanita ke sebuah negara.
Eko kecil diasuh ayahnya di rumah kakek dan neneknya dari pihak ayahnya.
Eko senantiasa merindukan wajah yang hanya samar samar ia ingat semenjak ia kecil hingga kini telah duduk di bangku SMU,yaitu wajah ibunya.
Kemudian jika demikian ia akan menelepon ibunya.
“Halo ibu ini Eko.”
“Halo Eko kamu lagi ngapain?”jawab ibunya dari seberang.
Eko kemudian terbawa bayangan seorang ibu yang lembut dan menyayanginya.
“Ya sedang kangen sama ibu.”Jawab Eko.
Kemudian Eko pasti meminta ibunya segera pulang dan menetap dirumah.
“Sabar ya sayang,ibu masih menghabiskan masa kontrak dan cari modal untuk di rumah.”Jawaban yang pasti ia dapatkan dari ibunya.
Jika kerinduannya yang mendalam tak tertahan ia meminta ayahnya untuk merayu ibunya agar mau pulang dan menetap di rumah.Pun demikian jawaban ibunya kepada Isnanto ayahnya sama jawabnya seperti yang ia terima :”Menghabiskan masa kontrak dan mencari modal.”
Tiga bulan yang lalu Eko masih melakukan itu,menelepon ibunya dan mengobati rindu lewat suara meski wajah ibunya hanya samar samar.
Sampai suatu hari Warmin pak denya menemui ayahnya dan membicarakan sesuatu.
Wajah Isnanto ayahnya pucat,tubuhnya gemetar,kemudian mengambil air minum menenangkan diri.
Ketika pak de Warmin pergi Eko menanyai ayahnya.
“Ada apa pak?”
Isnanto tidak menjawab,ia masuk ke kamar.
Dua hari kemudian Eko disuruh menelepon ibunya dan menanyakan sesuatu.
“Eko sayang,itu tidak benar.”
“sungguh bu,itu hanya khabar burung dari teman teman ibu yang pulang.”tanya Eko.
Kemudian ibunya meyakinkan pernyataannya.
Akhirnya di lain hari Eko menelepon ibunya agar menjawab pertanyaannya dengan jujur.
“Baiklah bu,kalau ibu tidak mau terus terang saya harap ibu tidak menganggap aku anakmu dan jangan merasa pernah melahirkanku.”
Dari seberang terdengar helaan nafas dan akhirnya Ibunya menjawab.
Jawaban yang membuat seakan dunia yang ditempatinya kiamat.
“Baiklah Ko,ibu ngaku bahwa ibu sudah menikah lagi di sini.”
Jawaban yang membuat ia tidak simpati dan mengharap pertemuan dengan ibunya yang pernah ia dambakan sejak ia kecil hingga ia sekolah di SMU.
Dan kini betapa ia bisa merasakan perasaan bapaknya yang telah ditinggalkan ibunya sedang ayahnya belum menceraikan ibunya.

Night Musings

 
Posted by Picasa
Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain.
- Thomas Hardy

Prince Puppet

 
Posted by Picasa
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer.
- Sydney Harris

Sinopsi (MERAHNYA MERAH)

 
Posted by Picasa
MERAHNYA MERAH
Karya : Iwan Simatupang
A.                Sinopsis
Merahnya merah adalah suatu novel yang menggambarkan tokoh kita, di dalam suatau komunitas gelandangan di sebuah kota besar. Sejarah tokoh kita sewaktu sebelum meletusnya revolusi fisik adalah seorang laki-laki calon rahib, dia merupakan seorang komandan, diakhir revolusi dia adalah seorang algojo pemacung kepala kepada pengkhianat-pengkhianat yang tertangkap dan sesudah revolusi dan sesudah revolusi dia masuk rumah sakit jiwa.
Kehadiran tokoh kita dalam komunitas kaum gelandangan itu cukup mendapat perhatian para anggota gelandangan dia cukup dianggap, dihormati dan dicintai oleh beberapa diantara penghuni dalam komunitas itu. Maria adalah seoarang yang mempunyai perhatian terhadap tokoh kita. Masa lalu Maria lumayan seram, bahkan dia pernah diperkosa. Marai yang dalam komunitas itu dianggap ibu dari para ibu ini, adalah seorang wanita setengah baya. Wanita ini sebelumnya mempunyai cita-cita menjadi seorang perawat, namun kaerna takut sama darah cita-citanya itu dia tanam dalam-dalam. Batal menjadi perawat, Maria menjadi pelayan sebuah restoran Katolik.
Hubungan antara tokoh Maria dengan tokoh kita benar-benar mesra sampai akhirnya muncul Fifi, Maria yang awalnya seorang yang murah senyum menjadi uring-uringngan dan pencemburu. Karena tokoh kita terlihat begitu akrab dengan tokoh Fifi, yang membawa tokoh Fifi masuk ke dalam komunitas kaum gelandangn mereka itu adalah si tokoh kita itu.
Fifi gadis berusia empat belas tahun, ia anak yatim piatu yang akhirnya membuat dia menjadi seorang pelacur kelas teri dalam usahanya agar tetap hidup diats dunia yang super ganas ini. Dari awal Maria sudah tidak suka dengan kehadiran Fifi dan tidak menerima kehadiran Fifi dalam komunitas mereka, namun karena dia terua didesak oleh tokoh kita dan dia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa kalau tokoh kita yang bebicara, selain mengiyakan apa yang dikehendaki si tokoh kita karena cintanya yang demikian dalam pada si tokoh kita. Suatu hari Fifi menghilang, para gelandangan mencari Fifi kesegala penjuru arah, namun tetap saja gagal dan putus asa. Yang paling merasa kecewa tiap kali pulang, yaitu Pak Centeng. Pak Centeng merasa terhina karena gagal mencari dan menemukan fifi dia malu. Sebab selama ini belum pernah Pak Centeng gagal menjalankan misi. Beberapa hari kemudian giliran tokoh kita yang raib dari kelompok gelandangan itu.
Lagi-lagi Pak Centeng merasa malu dan terhina tak terhingga karena dia gagal lagi menemukan tokoh kita. Yang paling geger adalah ketika Maria juga tiba-tiba menghilang, dia raib seperti Fifi dan tokoh kita. Seluruh Armada telah dikerahkan dalam mencari ketika gelandangan yang raib, tapi nihil lagi. Saat itu pula para komunitas gelandangan kalang kabut mencari kesegenap pelosok kota.
 Lagi-lagi yang paling merasa terhina adalah Pak Centeng, sebab bagaimanapun dia merasa martabatnya sebagai centeng yang jagoan telah rendah dimata para centeng yang lain maupun diantara temannya sesama gelandangan. Para polisi juga dikerahkan, sama mereka tak berhasil menemukan ketika manusia yang raib bagaikan tertelan bumi.
 Tidak lama kemudian tokoh kita muncul di perkampungan gelandangan dan berbagai pertanyaan dilontarkan pada tokoh kita ini. Ternyata Fifi mati dibunuh Maria, karena iri dan cemburu yang berlebihan. Sedangkan Maria masuk biara, mencoba mengakui dosa-dosanya, pada Tuhan dan sekaligus mencoba mengabdikan dirinya pada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan harapan segala kesalahannya bisa simanfaatkan oleh Tuhan penguasa seluruh alam. Para gelandangan terharu dan lega mendengar cerita dari tokoh kita ini, yang disalahkan dalam hal ini adalah tokoh kita, kampung gelandangan aman-aman saja.
 Tapi bagi pak Centeng sebaliknya dia sangat marah pada si tokoh kita. Dia mengangap bahwa semua ini tokoh kitalah penyebabnya. Karena sebelum tokoh kita masuk kedalam lingkungan gelandangan ini aman-aman saja. Maria ynag dulunya  kekasih pak Centeng, namun setelah adanya tokoh kita cinta Maria berubah menjadi mencintai tokoh kita dan meninggalkan pak Centeng.
Tapi karena marahnya sama tokoh kita sudah sedemikian besar dan tak tertahankan Pak centeng tidak mau peduli dengan ancaman polisi. Tanpa ampun, golok Pak Centeng diayunkan kebatang leher tokoh kita, sekali tebas, kepala tokoh kita langsung pisah dari badannya. Karena kenekatan pak Centeng akhirnya polisi menembak kepala pak centeng. Mereka berdua tergeletak tak bernyawa dan kedua-duanya dikuburkan dengan upacara militer yang dihadiri pejabat tinggi negara.  
B. Makna    
Novel Merahnya Merah menggunakan pendekatan yang mempertimbangkan masalah kemasyarakatan. Dalam penelitian sosiologi sastra mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dan menyeluruh tentang hubungan sosial timbal-balik antara sastrawan, karya sastra, dan masyarakat.
Dalam novel ini Tokoh Kita adalah pemeran utama yang mempunyai sejarah hidup yang panjang. Sebelum menjadi gelandangan, yaitu sebelum revolusi, dia adalah calon rahib. Pada saat revolusi fisik dia menjadi komandan kompi, dan pada akhir revolusi dia menjadi algojo yang menghukum para pengkhianat revolusi. Akhir revolusi fisik dia adalah pasien rumah sakit jiwa.
Diantara para gelandangan dia dihormati dan juga disegani. Hanya ada seorang saja yang kurang suka akan kehadirannya. Dia adalah si Centeng, seorang jagoan di pemukiman gelandangan. Si Centeng merasa sejak kehadiran Tokoh Kita hubungannya dengan perempuan yang bernama Maria menjadi jauh. Maria semakin dekat dengan Tokoh Kita.
Kedekatan Maria dengan Tokoh Kita menjadi renggang sejak kehadiran Fifi. Fifi adalah seorang tunasusila yang dibawa Tokoh Kita. Fifi semakin dekat dengan Tokoh Kita dan hal itu membuat Maria semakin cemburu. Maria akhirnya membunuh Fifi dan kemudian dia bertaubat menjadi biarawati. Kejadian membuat si Centeng marah dan dia pun membunuh Tokoh Kita. Si Centeng juga meninggal karena dia ditembak polisi pada saat membunuh Tokoh Kita.
Isi novel di atas memberikan contoh bahwa cinta dapat membutakan segalanya. Hanya karena cemburu, cinta dapat menghilangkan nyawa seseorang. Tokoh-tokoh di atas menunjukan bahwa mereka tidak dapat menahan emosinya dan hanya mengutamakan ego masing-masing. Selain itu, novel ini juga menunjukan adanya rasa solidaritas yang tinggi diantara kaum gelandangan yang berada di tempat itu.

Grief in Solitude

Tiap-tiap orang tentu pernah mengalami perasaan sedih. pada umumnya perasaan sedih dihadapi oleh manusia saat memperoleh perihal yang tidak baik atau sesuatu problem. misalnya problem tentang pekerjaan, problem nilai di sekolah, problem keuangan, problem keluarga, problem pergaulan sampai problem percintaan. kesedihan membuat kita menjadi murung dan tidak bisa merasakan kebahagiaan oleh dikarenakan itu, kita mesti dapat singkirkan rasa sedih itu supaya hidup kita merasa nyaman serta menyenangkan. berikut ini merupakan solusi untuk mengatasi kesedihan bagi kita maupun orang lain:

langkah mengibur diri sendiri : 

- carilah rekan curhat yang bisa dihandalkan. contohnya teman dekat karib.
- melampiaskan kekesalan pada suatu hal. layaknya memukul bantal ataupun dengan berolah raga.
- beraktivitas yang menyenangkan yang bisa buang stres. layaknya memancing, bermain game, serta shopping 
- menyanyi atau mendengarkan musik yang disuka 
- pergi refreshing diri ke tempat-tempat yang indah, layaknya piknik di taman atau pergi rekreasi di pantai. 
- waktu liburan, butuhkan waktu dengan jalan-jalan ke obyek wisata.
- mendengarkan lelucon atau guyonan juga bisa menyingkirkan penat di hati. 
- pergi ke area refleksi, layaknya spa atau refleksiologi 
- melacak rekan sebanyak-banyaknya 
- berupaya untuk jadi tambah baik 
- apabila tidak bisa menyingkirkan rasa sedih, maka baiknya pergi ke psikiater untuk memperoleh jalan keluar. 

langkah mengibur rekan atau orang lain : 

- mendengarkan curhat si dia. 
- membiarkan dia melampiaskan kekesalannya (selama cara melampiaskannya masih wajar). 
- menguatkan dirinya atau memberikan sebuh dukungan supaya tidak sedih lagi. 
- menceritakan lelucon atau menyanyikan sebuah lagu agar dia bisa terhibur. 
- berikan hadiah pada dia supaya dia bahagia. 
- mengemukakan anjuran / memberikan solusi serta masukan dan jalan keluar untuk problem dia. 

tersebut langkah-cara yang dapat anda pakai apabila anda pingin menghibur diri sendiri serta orang lain, semoga bermanfaat.

blog terkait : http://lifestyle-artikel.blogspot.com/

Black Coral

 
Posted by Picasa
Ketika kita menjadi tua, waktu akan membuat kita dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai kita, sebagai ganti dari orang-orang yang kita cintai.
- J. Petit Senn

Silence of the Night


Posted by Picasa Di malam yang dingin itu, tepat di tengah- tengah taman kota terlihat lima sosok patung yang berdiri dengan gagahnya, cahaya rembulan pada malam itu seakan memberikan mereka kekuatan untuk bergerah, kelima patung itu mulai bergerak dengan lincahnya, lima patung yang terdiri dari tiga patung laki-laki dan dua patung perempuan.
“ Dulu kota ini sangatlah sunyi, hanya beberapa lampu yang bersinar, sekarang puluhan bahkan ratusan lampu bersinar setiap malam, malam hari serasa siang,” ujar Wibagso salah satu patung  laki-laki yang mengawali pembicaraan,
“Tapi lihatlah disana. Bung Wibagso. Kumpulan gelandangan yang sedang tidur tumpang tindih, makan bangkai ajing, dan lihatlah juga deretan gubuk reot yang sangat merusak pemandangan kota ini, menyebarkan bau tak sedap karna tak pernah mandi, tubuh mereka seperti sarang lalat-lalat yang menjijikkan” desis patung lelaki bernama Durmo
Salah satu patung wanita yang bernama Ratri menyahut “itu sudah biasa rekan Durmo, kemiskinan di suatu Negara yang kaya sudah menjadi hal yang biasa, lihatlah disana banyak berjejer rumah-rumah yang sangat mewah, ada pula orang-orang yang sedang menari dengan gembiranya”
“Aq menyesal dulu ikut memerdekakan negeri ini, sekarang orang-orangnya hanya mementinkan nafsu mereka saja tanpa memperdulikan orang lain” ujar salah satu patung yang bernama Sidik
“Aku pun jadi tidak pede lagi sebagai pahlawan. Kita berdiri disini tak lebih seperti orang-orangan sawah, mereka sudah tak menghomati kita lagi” timpal Durmo
“ Kamu jangan sentimental seperti itu, mereka masih menghormati kita, buktinya kita di buatkan monument yang megah seperti ini” tukas Wibagso
“Tapi kenapa monument ini sangat sempit dan juga di tempatka di tempat kumuh seperti ini” sahut patung perempuan yang bernama Cempluk
Tak terasa pagi mulai datang, patung-patung itu kembali ke tempat semula, mereka masih bergumam tetapi hanya telinga setajam kesunyian yang mampu mendengarnya. Terlihat para gelandangan mulai bangun dari tidur mereka, segera mereka melakukan rutinitas setiap hari, salah seorang pelacur mendatangi patung-patung tersebut dan meletakkan sesaji
“Aku mendengar ada yang menyembah-nyembah kita dan memberikan sesaji berupa rokok dan jajanan pasar kepada kita” mata Wibagso terus melihat ritual yang dilakukan oleh pelacur itu,
“Kurang ajar! Kita dikira demit, ini apa-apaan Wabagso” teriak Durmo,
“Malah ada yang minta aneh-aneh, masak kita di suruh ngurusin supaya mereka tak kena gusuran” ujar Sidik,
dari kejauhan terdengar suara berita dari salah satu radio seorang gelandangan “Monumen Joang untuk mengenang lima pahlawan yang gugur dalam pertempuran Kota Baru melawan pasukan Belanda akan dipugar. Status mereka pun sedang diusulkan untuk ditingkatkan dari pahlawan kota telah menyiapkan anggaran sebesar tiga milyar” mendengar berita tersebut Wabagso dan Ratri menari kegirangan sedangkan Sidik, Durmo dan Cempluk hanya terdiam mematung meskipun sudah lama mereka jadi patung.
“Mengapa kalian hanya diam mendengar berita yang membahagiakan ini” ujar Wabagso,
“untuk apa?” jawab Durmo,
“tugas kita sudah selesai kawan kita tinggal melihat anak cucu kita hidup bahagia” tukas Wabagso
“tapi jutaan orang disana masih menjerit-jerit karna kerasnya dunia ini” sahut Durmo lagi
“untuk apa memikirkan itu, Bung Sidik. Semua ada jalannya sendiri-sendiri, hidup ini penuh perjuangan, ada pemenang pasti juga ada pecundang” timpal Ratri
Percakapan mereka dihentikan suara radio milik salah seorang gelandangan yang menyiarkan berita: “Drs Ginsir, Kepala Kotapraja yang menggantikan RM Picis, membatalkan rencana pemugaran Monumen Joang. Menurut Drs Gingsir, proyek itu mubazir. Bertenangan dengan azas kemanfaatan bagi publik. Apalagi pengajuan perubahan status menjadi pahlawan nasional, ditolak Tim Pakar Sejarah Nasional. Dana sebesar tiga milyar dialihkan untuk memberikan bantuan pangan kepada masyarakat prasejahtera.” Seketika itu para gelandangan dan pelacur bersorak karna mereka tak jadi d usir dari monument itu
Malam kembali datang, kesibukan kota mulai lengan, di salah satu ruangan di gedung kotapraja lampunya masih menyala, di dalam masih terjadi diskusi antara Den bei dan Drs Ginsir.
“Bagaimana pak tawaran saya 30:70” tukas Den Bei
“Tunggu dulu Den, saya masih harus mendiskusikan ini kepada dewan” jawab Drs Ginsir,
“Bagaimana kalau 40:60, ini peningkatan yang cukup menjanjikan” tukas Den Bei lagi
“Ok. . . . ok. . . . saya rasa Den Bei bias membuat mall tidak hanya satu” jawab Drs Gisir
“Terima kasih”
“Sulaplah kota ini menjadi kota metropolitan”
keduanya berjabat tangan
“Dasar para penghianat, mereka sedang melakukan transaksi licik, mereka akan meluluhlantahkan bangunan yang mereka anggap menggagu” teriak Wibagso
“Aku sungguh semakin menyesal kenapa dulu berjuang untuk kemerdekaan negri ini” tukas Sidik
Tak lama kemudian datang buldoser-buldoser yang siap menghancukan mereka, para gelandangan tak tinggal diam, mereka berjuang agar monument itu tak jadi dihancurkan. Tapi apa daya kekuatan boldoser-buldoser itu lebih hebat tak sebanding dengan semangat para gelandangan. Patung-patung itu dilabrak dan dihajar hingga lumat.
"Kalian telah membunuh kami untuk yang kedua kalinya..." ujar Wibagso lirih. Ucapan itu terus bergema, hingga mall itu selesai dibangun, dan diresmikan Kepala Kotapraja, Drs Gingsir. Hingga kini, suara-suara itu terus mengalun. Tapi hanya telinga setajam kesunyian yang mampu mendengar gugatan itu.



blog terkait : http://kumpulan-cerpen.blogspot.com/2002/09/percakapan-patung-patung.html

The Greatest Common

 
Posted by Picasa

Di saat merasaka paling tidak bahagia, percaya bahwa ada sesuatu yang harus Anda lakukan di dunia. Sejauh Anda dapat membuat penderitaan orang lain menjadi lebih manis, hidup tidaklah sia-sia.
~Helen Keller~

My Way to Happiness

 
Posted by Picasa
Jalan menuju kebahagiaan terletak pada dua prinsip sederhana: temukan apa yang menarik untuk Anda kerjakan dengan baik, dan ketika menemukannya, serahkan segenap jiwa, setiap energi dan ambisi dan kemampuan alamiah yang Anda miliki ke dalamnya.
~John D. Rockefeller III~

Beauty on the Inside

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam."
"Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna.Penderitaannya berubah menjadi mutiara ;
air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
*******************************************************************
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa".
Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".
Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki:menjadi `kerang biasa' yang disantap orang,
atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara'. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja'.
So..sahabat mungkin saat ini kamu sedang mengalami penolakan,kekecewaan, kesedihan, atau terluka karena orang2 dan hal2 di sekitar kamu.
Cobalah untuk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan didalam hatimu.
"Airmataku diperhitungkan Tuhan..dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara2... "
 
Support : Your Link | http://nynyo.blogspot.com | Your Link
Copyright © 2013. Fian_grafity - All Rights Reserved