Home » » Glass Grass

Glass Grass

 
Posted by Picasa
Dalam cerita : MENGAPA IBU TEGA?
“Pak mengapa sih bapak tidak mau menikah dengan mbak Tun?”Tanya Eko kepada Isnanto ayahnya.
“Ada apa Ko memangnya?”Isnanto menjawab pertanyaan anaknya dengan pertanyaan pula.
“Ndak apa apa pak,Eko iklas kok kalau bapak menikah lagi,apalagi kita sudah mengenal mbak siapa mbak Tun.”Jawab eko sambil memperhatikan ayahnya yang tampak menghela nafas.
“Sudahlah Ko,kamu tidak usah mikir bapak,kamu sekolah saja yang pinter dan jangan lupa tetap pergi ke mushola.”Ayahnya kemudian meninggalkannya sendiri di ruang tamu.
“Hemm,bapak.”Ia bergumam sendiri sambil menyelami perasaan ayahnya.
“Apa yang dirasakan bapak?Kesedihan atas kegagalan atau karena penghianatan?”berkecamuk dalam pikiran Eko.
Eko kecil dulu waktu lahir tidak ditunggui Isnanto ayahnya,karena Isnanto sedang merantau jadi Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia.
Ketika ia berusia dua tahun ayahnya pulang dan menetap di rumah.
Setahun kemudian ibunya juga meninggalkannya untuk pergi menjadi Tenaga Kerja Wanita ke sebuah negara.
Eko kecil diasuh ayahnya di rumah kakek dan neneknya dari pihak ayahnya.
Eko senantiasa merindukan wajah yang hanya samar samar ia ingat semenjak ia kecil hingga kini telah duduk di bangku SMU,yaitu wajah ibunya.
Kemudian jika demikian ia akan menelepon ibunya.
“Halo ibu ini Eko.”
“Halo Eko kamu lagi ngapain?”jawab ibunya dari seberang.
Eko kemudian terbawa bayangan seorang ibu yang lembut dan menyayanginya.
“Ya sedang kangen sama ibu.”Jawab Eko.
Kemudian Eko pasti meminta ibunya segera pulang dan menetap dirumah.
“Sabar ya sayang,ibu masih menghabiskan masa kontrak dan cari modal untuk di rumah.”Jawaban yang pasti ia dapatkan dari ibunya.
Jika kerinduannya yang mendalam tak tertahan ia meminta ayahnya untuk merayu ibunya agar mau pulang dan menetap di rumah.Pun demikian jawaban ibunya kepada Isnanto ayahnya sama jawabnya seperti yang ia terima :”Menghabiskan masa kontrak dan mencari modal.”
Tiga bulan yang lalu Eko masih melakukan itu,menelepon ibunya dan mengobati rindu lewat suara meski wajah ibunya hanya samar samar.
Sampai suatu hari Warmin pak denya menemui ayahnya dan membicarakan sesuatu.
Wajah Isnanto ayahnya pucat,tubuhnya gemetar,kemudian mengambil air minum menenangkan diri.
Ketika pak de Warmin pergi Eko menanyai ayahnya.
“Ada apa pak?”
Isnanto tidak menjawab,ia masuk ke kamar.
Dua hari kemudian Eko disuruh menelepon ibunya dan menanyakan sesuatu.
“Eko sayang,itu tidak benar.”
“sungguh bu,itu hanya khabar burung dari teman teman ibu yang pulang.”tanya Eko.
Kemudian ibunya meyakinkan pernyataannya.
Akhirnya di lain hari Eko menelepon ibunya agar menjawab pertanyaannya dengan jujur.
“Baiklah bu,kalau ibu tidak mau terus terang saya harap ibu tidak menganggap aku anakmu dan jangan merasa pernah melahirkanku.”
Dari seberang terdengar helaan nafas dan akhirnya Ibunya menjawab.
Jawaban yang membuat seakan dunia yang ditempatinya kiamat.
“Baiklah Ko,ibu ngaku bahwa ibu sudah menikah lagi di sini.”
Jawaban yang membuat ia tidak simpati dan mengharap pertemuan dengan ibunya yang pernah ia dambakan sejak ia kecil hingga ia sekolah di SMU.
Dan kini betapa ia bisa merasakan perasaan bapaknya yang telah ditinggalkan ibunya sedang ayahnya belum menceraikan ibunya.

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Your Link | http://nynyo.blogspot.com | Your Link
Copyright © 2013. Fian_grafity - All Rights Reserved